“Anda benar, saya tidak suka minum kopi”
“Saya lebih memilih jus jeruk. Saya selalu makan di tempat latihan di pagi hari.
Mereka membuat sarapan yang luar biasa di sini (Trigoria)”
Jawaban Kevin Strootman, saat ditanya aktifitas paginya, dalam sebuah sesi tanya jawab bersama fans di bulan September 2017.
Foto: Twitter: @ASRomaEN
Kenapa Kevin? Padahal kopi adalah minuman surga paling nikmat sedunia. Kopi adalah nikmat Tuhan yang tak boleh kamu dustakan.
Apa yang kamu dustakan Kevin ?
Iya, jawabannya adalah .. akhirnya kemarin Selasa (28/8/2018) gelandang yang diberi julukan “Si Mesin Cuci” atau dalam bahasa Italia disebut dengan El Lavatrice ini kembali ke “Ayahnya”, Rudi Garcia, yang kini menjadi pelatih Marseille.
Rudi Garcia lah yang memberi julukan itu untuk Strootman. Dia ibarat mesin cuci yang bisa membersihkan situasi-situasi yang tidak menguntungkan bagi Roma. Sang “Ayah” menganggap Strootman lah pemain yang pantas menerima julukan itu, si tukang beres-beres!
Foto: Twitter: @ASRomaEN
Sudah pasti, mayoritas Romanisti bersedih, tidak percaya! Setelah perlakuan terhadap Radja Nainggolan, kini Fans Roma mempertanyakan kembali keputusan Manajemen Roma.
Beberapa hari yang lalu kita mendengar, bahwa Strootman marah karena manajemen Roma memaksanya untuk pindah, tidak lama kemudian Direktur Teknik Roma, Monchi membantah. Sosok asal Spanyol itu berkata bahwa kepindahan Strootman adalah keinginan bersama, bukan paksaan.
Tentang Strootman, ingatan apa yang ada dibenakmu Romanisti?
Pemain yang awal kedatangannya menumbuhkan rasa optimis dan ekspektasi tinggi. Salah satu pembelian terbaik Roma, seorang pemain yang menjadi ‘jenderal’ PSV dan timnas Belanda. Pemain yang dianugerahkan nomor punggung 6, nomor yang sebelumnyadipensiunkan sebagai bentuk penghormatan kepada bek legendaris asal Brasil, Aldair, yang bermain untuk Roma pada periode 1990-2003.
Apa yang kamu ingat adalah pemain yang saat Derby della Capitale menyiramkan air ke muka pemain Lazio, Cataldi? atau seorang pemain yang kita ingat karena semangat membaranya, coverage dan daya jelajah luar biasa, pemain yang akhirnya juga “dipaksa” pergi?
Perlu kita tahu, Strootman musim lalu tercatat sebagai
pemain Roma paling aktif melakukan tekel, pemain yang tanpa tedeng aling-aling
merusak aliran permainan lawan sekaligus membuat tim kembali memenangi
penguasaan bola.
Strootman bukan cuma berfungsi defensif, selain menjadi benteng, Strootman juga berperan sebagai kreator. Peran krusial pemain asal Belanda ini adalah salah satu faktor yang membuat 'mesin Roma' bisa berjalan optimal.
True Roman?
Strootman yang sudah merasa ‘merasa orang Roma’ dan ‘punya ikatan erat’ dengan ibukota Italia tersebut tidak ingin pergi, ingin bertahan di Roma.
Hubungan emosionalnya dengan Roma semakin erat, Apalagi baru saja dikaruniai seorang bayi laki-laki yang lahir di Roma bernama Jonah Maxime Strootman.
“Lima tahun lalu, saya datang ke Roma dan saya langsung jatuh cinta dengan kota dan klub yang menyenangkan ini, Terima kasih Roma dan Romanisti! Anda sudah seperti keluarga bagi saya. Semoga sukses untuk kalian semua!”.
- tulis Strootman di pesan perpisahan emosionalnya kemarin.
Foto: barforzalupi.it
Setelah pensiunnya Il Capitano Francesco Totti, kemudian dilegonya Radja Nainggolan, kepergian Strootman serasa menyayat ulang luka lama.
Pemain kunci satu persatu pergi, setelah Rudiger, Paredes, Mo Salah, Emerson, Nainggolan dan Alisson, tak ada satu pun orang yang ingin Strootman menyusul dijual. Jadi, apakah Manolas dan Dzeko juga akan menyusul mereka, Monchi? Entahlah ..
Ah, ini sungguh pahit terasa Kevin Strootman, pahit!
Semoga Sukses di tantangan terbesarmu Kevin! In bocca al lupo! .. Orang bijak berkata, "karena dari kopi kita belajar, bahwa rasa pahit itu dapat dinikmati."
Jadi, Kevin
Strootman, Dimana Kopimu Saat ini?
(mikazen/rci)
Komentar
Belum Ada Komentar
Tambahkan Komentar